Pages

Sabtu, 01 Desember 2012

tim nas gagal meraih kemenangan tapi saya tetap bangga pada tim nas kita , ku ucapkan selamat dan trimakasih karena telah berjuang dengan sepenuh tenaga demi nama bangsa



Hari ini Indonesia kemabli dipermalukan di malyasia, Timnas kita kalah 2-0 dari malaysia, sebagai bangsa Indonesia saya merasa bersedih, mengapa kita bangsa yang besar dengan jumlah penduduk yang 7x lebih banyak dari malaysia kalah dalam persepak bolaan, Sebetulnya kekalahan ini terjadi bukan karena kesalahan dari tim kita, kekalahan ini merupakan akibat dari sistem pendidikan, sistim masyarakat dan kultur yang nsudah sangat mendasar menjiawai bangsa ini. Bangsa kita adalah bangsa yang lama dijajah, dan lama menderita, sehingga penderitaan dan jiwa terjajah masih menjiwai bangsa ini, kita mudah emosi, kurang ulet, mudah patah semangat, dan yang sangat memprihatinkan adalah bangsa ini kuarang kerja sama, di semua lini, ini terlihat diberbagai lapisan. Di Pemerintahan saja pejabat kita tidak bisa saling mendukung, mereka salaing rebut pengarauh, berebut kekuasaan. Nah model ini jelas akan mempengaruhi jiwa bangsa ini, sebuah tim sepak bola adalah tim yang harus memiliki kerja sama yang kuat, saling membantu, saling percaya antar teman satu tim dan percaya diri yang kuat. Bangsa Indonesia bangsaku yang sangat aku banggakan ini, telah lama aku berjaung untuk mengubah setidaknya 1 anak dalam 1 tahun melalui pola pikir dan pendidikan dan cara mendidik yang ditanamkan pada anak , pada siswa dan pada teman-teman. sebetulnya bangsa ini butuh pola pendidikan baru yang mengutamakan proses dan kerja sama dalam meraih prestasi, dalam mendapat penghargaan, tapi banyak sekali pola pendidikan di negeri ini yang masih sangat mengutamakan egosentris, menutamakan kemenangan diri, keunggulan diri, sungguh jika pola pendidikan yang mengutamakan keunggulan diri, ini diteruskan makan bangsa ini akan terpecah, dan tak dapat bekerja sama, tak dapat saling menghargai. Kekalahan TIM Nas kita atas malasyia adalah bukti nyata keegoisan dari pihak-pihak yang mengaku sebagai pejuang sepak bola , mereka berebut kekuasaan tapi tidak memikirkan nama bangsa di kancah Internasional. Dengan tidak mau memenuhi pamnggilan Timnas ini, berarti mereka bukan bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme, mereka hanya memikirkan kelompok kecil, tapi tidak berfikir bangsa ini, mereka berjiwa kerdil, saya yakin mereka hanya punya nama dinegeri ini tapi tak akan dikenal di negeri asing. Mari saudaraku sebangsa dan setanah air kita mulai berfikir dan berubah pikirkan bangsa ini, jika ingin negeri ini menjadi negeri yang besar dan dihargainoleh negeri lain, maka hargailah negeri kita sendiri. JIKA KITA TIDAK MAU MENGHARGAI NEGERI SENDIRI MUNGKINKAN BANGSA LAIN AKAN MENGHARGAI KITA? , NAH COBA RENUNGKAN.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Pendidikan merupakan sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan akan membawa arah perkembangan kehidupan, kebudayaan manusia. Pendidikan juga yang akan membawa manusia pada tingkat teknologi yang sangat tinggi.

Pada saat ini di negara Indonesia pendidikan sedang mendapat perhatian serius dari pemerintah, ini terbukti dari kenaikan anggaran negara yang dialokasikan pada anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan ini dipergunakan untuk anggaran pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana termasuk anggaran bos, beasiswa dan lain-lain. Dengan anggaran pendidikan yang semakin besar diharapkan hasil dari pendidikan akan semakin baik. 

Harapan untuk perbaikan dunia pendidikan memang sangat besar, namun kenyataan pendidikan selalu saja dibebankan kepada guru sebagai ujung tombak dari pendidikan, jika ada kasus di dunia pendidikan yang selalu disalahkan adalah pendidik dan instansi tempat pendidikan itu. Nah dengan beban moral dan mental yang seperni ini suadah selayaknya jika Guru sebagai pendidik menjapatkan perhatian khusus.Sertifikasi yang diberikan kepada guru yang telah memenuhi sarat ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintaj terhadap guru sebagai pendidik. Sayangnya sertifikasi ini diartikan dan ditafsirkan dan disikapi dengan bergbagai cara dan pandangan, diantaranya: 

ada yang menyikapip1.  sertifikasi segbagai anugrah, jadi setelah dapat sertifikasi tidak ada peningkatan mutu guru. 2. Sertifikasi merupakan tantangan yang harus dijawab dengan peningkatan kinerja dan mutu guru.

3. sertifikasi merupakan kesejahteraan yang dapat digunakan untuk menigkatkan status sosial seperti naik haji dan lain-lain. Nah sebetulnya sertifikasi diberikan agar kinerja dan mutu guru itu meningkat, kinerja itu akan meningkat jika pengetahuan itu meningkat, ini dapat dicapai dengan cara banyak membaca, belajar dengan melanjutkan studi dan laian-lain.



Sabtu, 02 Juni 2012


Selasa, 01 Mei 2012

Tanggal 2 Mei adalah hari yang  selalu diingat oleh dunia pendidikan di Indonesia. Hari itu merupak hari kelahiran tokoh pendidikan Indonesia KI Hajar Dewantoro, sepatutnyalah kita sebagai bangsa yang besar untuk mengenang jasa-jasanya. Jasa beliau memang sangat beasar bagi bangsa ini, perjuangannya dalam mendidik bangsa ini penuh dengnan keiklasan dan perjuangan tanpa menginginkan imbalan dan penghargaan dari siapapun.
Bangsa ini sudah sekian lama merdeka dan sudah 67 tahun merdeka, apakah perjuangan beliau sudah terwujud sesuai dengan semboyan Ing Ngarso Sun Tulodo Ing Madyo mangun Karso Tut Wuri handayani.? jika memang ini sudah terwujud saat ini berarti arti semboyan itu tidak begitu luas. Bagaimana pemimpin pemimpin kita ini memberikan tauladan kepada rakyatnya, kepada anak bangsa? bagaimana ia memberi motifasi apakah sudah sesuai deng semboyan terseut? .... Ah rasanya kita semakin jauh dari tujuan pendidikan masa lalu yang adiluhur itu.....

Rabu, 25 April 2012

UNTUK APA

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna, karena diberi akal dan pikiran, namun dibalik kesempurnaannya itu dapat mendatangkan mala petaka bagi manusia bahkan mahluk lainya. pada saat manusia dihadapkan pada pilihan untuk menjadi penentu dalam suatu keputusan, ia pasti akan berfikir, bagaimana dan apa yang akan terjadi jika sesuatu itu dilakukan dan bagaimana jika itu tidak dilakukan. Manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk yang berahlak, tentu dalam nenentuka pilihan berdasarkan pada pertimbangan sesuai dengan pengetahuaan dan pikirannya masing-masing. Ketepatan dalam memilih tentu dipengarui oleh pengetahuan dan kemampuanya masing-masing.

Minggu, 18 Maret 2012

 

Label